Pembuat tahu dan tempe di Kampung Karang Anyer merasa terpukul dengan terus meningkatnya harga kedelai. Bahkan sebagian besar dari mereka sudah tidak memproduksi lagi karena mahalnya bahan baku. Beberapa tempat produksi lainnya mengaku produksinya turun drastis.
Akbar, salah seorang pemilik tempat pembuatan tahu di Kelurahan Karang Anyar Makassar menuturkan, sudah seminggu terakhir ini produksinya menurun. Dari dua dapur yang sering digunakan, kini yang digunakan tinggal satu.
"Biasanya kami membuat sampai setengah ton tahu per hari. Namun setelah harga naik, produksi kami hanya sampai 150 kilogram per hari," ungkap Akbar saat ditemui, Rabu (25/7).
David Laporkan Rully ke FIFA
Harga kedelai di pasaran saat ini, kata Akbar sudah mencapai Rp8.300 per liternya. Dua bulan terakhir, harga memang terus melambung. Semula harga kedelai hanya Rp5500 lalu beranjak naik menjadi Rp7.600 dan kini mencapai Rp8.300 per liternya.
Untuk mensiasati agar produksi tetap jalan, Akbar terpaksa menaikkan harga namun kualitas tetap sama. Per satu kali cetak, kata dia biasanya menjual Rp27 ribu, kini dijual Rp29 ribu sampai Rp 30 ribu.
"Tidak menutup kemungkinan kami juga bisa berhenti. Kalau sudah terorganisasi, kami rencananya akan menyampaikan hal ini ke gubernur Sulsel secara langsung," tambahnya.
Halaman Selanjutnya: